Berita UMKM


  •  Rabu, 10 April 2013
Triwulan 2013, BNI Salurkan KUR 797 M

SEMARANG, suaramerdeka.com – Dalam triwulan pertama 2013, Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dikucurkan Bank Negara Indonesia BNI Wilayah Semarang mencapai angka Rp 797 miliar. Kredit tersebut disalurkan melalui berbagai macam cara termasuk bekerjasama dengan koperasi, BPR, industri, dan lembaga-lembaga lainnya.
CEO BNI Wilayah Semarang yang membawahi wilayah Jateng-DIY Iwan Abdi menuturkan, KUR yang dikucurkan bertujuan memperkuat usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang digerakkan masyarakat.
"Kalau bisnis masyarakat maju, pendapatannya pasti naik, dan keamanan membayar kredit pasti terjamin," ujarnya, Selasa (9/4).
Hal tersebut diungkapkan Iwan dalam penandatangan kerjasama dan penyaluran KUR BNI Sentra Kredit Kecil Semarang dengan PT Tossa Shakti dan PT Tossa Salimas Finance, di pabrik Tossa, Kaliwungu, Kendal. Tossa Shakti merupakan produsen motor beroda tiga yang banyak digunakan untuk mendukung bisnis UMKM masyarakat, sementara Tossa Salimas merupakan perusahaan pembiayaan untuk melayani masyarakat yang mengkredit produk mereka.
Melalui acara tersebut, BNI mengucurkan KUR sebanyak Rp 50 miliar melalui Tossa Salimas Finance. Dana itu akan dinikmati masyarakat yang akan membeli produk motor Tossa untuk berwirausaha. Ini adalah kerjasama kali kedua setelah tahun 2011 lalu, dengan besaran KUR yang sama.
Pemimpin BNI SKC Semarang Hamzah menuturkan, setiap tahun KUR yang disalurkannya terus meningkat.  Arif Budiman Chandra, Direktur Tossa Salimas Finance mengungkapkan, penjualan produk Tossa sepanjang waktu mengalami peningkatan. Hal itu menunjukkan iklim berusaha di masyarakat semakin meningkat pula.
"Dengan adanya KUR maka masyarakat yang membeli produk kami dengan mencicil tiap bulan akan mendapatkan harga yang lebih murah," katanya.

  • Rabu, 6 Februari 2013

Daftar Bank Penyalur KUR di Tahun 2013

Sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam mendukung pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia, pemerintah berencana untuk memangkas suku bunga kredit usaha rakyat (KUR).
Suku bunga KUR untuk tahun 2013 ini dipangkas hingga 50% menjadi 6,84% dari sebesar 13% - 14% pada tahun sebelumnya. Sementara bunga KUR mikro turun menjadi 11,4% dari kisaran 22% - 24%. Selain itu, target penyaluran KUR menjadi Rp36 juta.
Bagi masyarakat pelaku usaha mikro menengah dan kecil yang ingin memanfaatkan kredit usaha murah ini dapat langsung menghubungi bank yang bekerjasama atau yang telah ditunjuk oleh pemerintah dalam membantu menyalurkan KUR ke masyarakat.
Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, dikutip dari DetikFinance membeberkan bank penyalur KUR beserta porsi penyaluran kreditnya.
Berikut daftar bank penyalur KUR yang dibeberkan oleh Hatta Rajasa:
  • PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mendapat jatah penyaluran KUR sebesar Rp19 triliun. Naik sebesar Rp4 triliun dibandingkan pada tahun 2012 sebesar Rp15 triliun.
  • PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga mengalami kenaikan porsi menjadi sebesar Rp4,75 triliun dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp4 triliun.
  • PT Mandiri Tbk (Mandiri) mendapat porsi penyaluran sebesar Rp3,6 triliun. Sementara pada tahun sebelumnya, Mandiri mendapat porsi penyaluran sebesar Rp3,5 triliun.
  • Bank Syariah Mandiri (BSM) juga diberikan jatah penyaluran kredit usaha rakyat sebesar Rp1,5 triliun. Naik 50% dibandingkan pada tahun sebelumnya.
  • Bank Tabungan Negara (BTN) diberi penambahah jatah KUR sebesar Rp300 miliar menjadi Rp1,25 triliun dari Rp950 miliar di tahun 2012.
  • Bank Bukopin Tbk juga mengalami kenaikan menjadi Rp450 miliar. Pada tahun 2012, Bukopin mendapat jatah KUR sebesar Rp350 miliar.
  • Sedangkan PT BNI Syariah mendapat jatah sebesar Rp200 miliar. Jumlah ini sama dengan porsi penyaluran pada tahun 2012.
Sementara itu, pemerintah juga memberikan dana KUR sebesar Rp5,25 triliun yang dibagi kepada 26 Bank Pembangunan Daerah (BPD) di seluruh Indonesia.

Sumber : http://www.carikredit.com/berita/detail/06/02/2013/1180/daftar-bank-penyalur-kur-di-tahun-2013/#.UWVVP1LF9R4

  •  Selasa, 05 Pebruari 2013

Pemerintah Naikan Target KUR 2013 Menjadi Rp. 36 Triliun


Jakarta – Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di 2012 mencapai Rp. 34.230 triliun, jumlah ini melampaui target pemerintah sebesar Rp. 30 triliun. Oleh karenanya pada tahun 2013 ini Pemerintah meningkatkan target KUR menjadi Rp. 36 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa optimis target penyaluran KUR 2013 akan melampaui target seperti realisasi penyaluran KUR di 2012 yang mencapai Rp. 34.230 triliun.
“Kita perkirakan target Rp. 36 triliun pun akan bisa melampaui target,” ujarnya usai rakor tentang KUR di Kementerian Perekonomian, Jakarta, Selasa (5/2/2013).
Lebih lanjut ia mengatakan penyalur kredit terbesar tetap disalurkan oleh Bank BRI yang mencapai Rp. 19 triliun, dan dilanjutkan Bank BNI sebesar Rp. 4,17 triliun, Bank Mandiri sebesar Rp. 3,6 triliun, BTN sebesar Rp. 1,25 triliun dan Bank Bukopin sebesar Rp. 450 miliar, Bank BNI Syariah sebesar Rp. 200 miliar, dan 26 Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebesar Rp. 5,25 triliun.
Sebelumnya di 2012 realisasi distribusi penyaluran KUR sebesar Rp. 34.230 triliun, dimana BRI sebesar Rp. 19.78 triliun, BNI sebesar Rp. 4.172 triliun, Mandiri sebesar Rp. 3.795 triliun, BTN sebesar Rp. 1.366 triliun, Bukopin sebesar Rp. 395 miliar, BSM sebesar Rp. 1.267 triliun, BNI Syariah sebesar Rp. 41.750 miliar dan 26 BPD sebesar Rp. 3.413 triliun.
Menurut Menko Perekonomian, penyerapan KUR ini tidak hanya didominasi oleh sektor perdagangan atau hilir tapi juga ke sektor hulu dimana kredit untuk sektor perikanan, pertanian maupun perkebunan terjadi peningkatan. “Ini bagian upaya kita untuk terus meningkatkan agar serapan pada sisi hulu dan tenaga kerja juga lebih besar,” ungkapnya.
Selain itu, sambung dia, pemerintah juga telah menetapkan suku bunga KUR tahun 2013 akan flat. Dimana pada sektor retail sebesar 0,57 persen dan sektor mikro sebesar 0,95 persen.
“Bunga kredit yang selama ini 22 persen maksimum untuk mikro dan 13 persen untuk retail maka pada 2013 ini kita tetapkan flat agar lebih mudah buat masyarakat kita yang hanya 3 bulan pinjamnya. Disini kita tetapkan untuk retail itu sebesar 0,57 persen sedangkan untuk mikro sebesar 0,95 persen,” tuturnya.
Kedepan pemberian KUR tidak akan berhenti pada sisi penyaluran kredit perbankan tetapi akan dikaitkan dengan pengentasan kemiskinan baik antar daerah maupun kelompok masyarakat. 

  •  Selasa, 23 October 2012

KUR 2013 Dipatok Rp40 Triliun

Pemerintah Diminta Perbaiki Regulasi agar Kredit Mudah Diakses
YOGYAKARTA-Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) diproyeksikan dapat menembus Rp35triliun-Rp40 triliunpada tahun depan, naik dari target tahun ini Rp30 triliun. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) Syarifuddin Hasan mengatakan jumlah nilai kredit yang disalurkan untuk sektor usaha rakyat tersebut selalu tumbuh dari tahun ke tahun.
Pada 2011, realisasi KUR yang disalurkan mencapai Rp27 triliun, melampaui target sebesar Rp20 triliun.
Sepanjang Januari hingga 5 Oktober 2012, jumlah KUR yang disalurkan mencapai Rp24,55 triliun atau 81% dari total target Rp30 triliun. Kredit tersebut disalurkan kepada 1.438.535 debitur segmen mikro, kecil, dan menengah.
"Rada tahun depan akan berkembang lagi dan diperkirakandapar mencapai Rp35 triliun - Rp40 triliun," ujarnya dalam konferensi pers International Microfinance Conference di Yogyakarta, Minggu (21/10) malam.
Secara total, realisasi penyaluran KUR melalui delapan bank pelaksana di Indonesia sejak 2007-5 Oktober 2012 mencapai Rp87,97 triliun.
Sepanjang periode tersebut, jumlah nasabah UMKM yang telah mendapatkan KUR mencapai 7.161.007 debitur.
"Dengan sistem seperti ini, sampai dengan saat ini, sudah ada 700.000 nasabah yang naik kelas dari segmen mikro ke segmen kecil," katanya.
Sjarifuddin mengakui tingkat suku bunga kredit untuk segmen nasabah golongan menengah ke bawah ini tergolong besar. Di Indonesia rata-rata suku bunga
KUR untuk segmen mikro sebesar 22%, dan 13% untuk segmen ritel.
Hal itu, karena biaya operasional untuk menggaet segmen nasabah tersebut yang lebih tinggi dibandingkan dengan nasabah korporasi.
Untuk mencapai konsumen mikro perbankan harus mendatangi langsung rakyat sehingga membutuhkan jumlah sumber daya manusia yang banyak, teknologi, serta infrastruktur yang memadai.
Apalagi dengan Indonesia yang terdiri dari 240 juta jiwa dan lokasi yang tersebar hingga ke pelosok.
"Itu [tingkat suku bunga] pun sudah lebih rendah dibandingkan dengan sebelumnya yaitu rata-rata 24% untuk segmen mikro dan 14% untuk segmen ritel," ujar-nya.
Hingga saat ini rata-rata tingkat rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) KUR masih tercatat di bawah 2%. Menurutnya, angka tersebut dapat dijaga di bawah 3% jika konsisten menggunakan sistem penjaminan oleh Askrindo dan Jamkrindo. Dia membantah terdapat bank yang mencatat NPL KUR hingga 10% belum lama ini.
Perbaiki Regulasi
Dalam kesempatan itu, pemerintah didorong menciptakan kerangka perundang-undangan terkait yang memungkinkan para pemain di industri keuangan mikro dapat menawarkan produk yang aman, mudah diakses, dan dapat membantu masyarakat membangun asetnya.
Founder Grameen Bank Prof. Muhammad Yunus mengatakan Indonesia sebagai negara berkembang dapat mengembangkan sistem keuangan untuk semua (financial inclusion) melalui lembaga-lembaga penyalur pembiayaan seperti perbankan.
Akan tetapi, lanjutnya, perlu peranan pemerintah untuk menciptakan kerangka perundang-undangan yang dapat menjamin keberlanjutan financial inclusion.
"Supaya orang tidak hanya bergantung pada sistem perbankan konvensional," katanya.
Dia menyebutkan salah satu poin penting dalam pengembangan financial inclusion adalah menekankan konsep bahwa bisnis yang dilakukan bukan untuk semata-mata menghasilkan uang melainkan untuk membantu hal-hal bersifat sosial.
"Inilah konsep yang kami tanamkan di Grameen Bank. Ide kami tentang pembiayaan mikro bukan hanya soal uang. Tujuan utama kami melalui pembiayaan mikro adalah membantu orang-orang miskin agar dapat menaikkan taraf hidupnya," katanya.
Salah satu ciri khas Grameen Bank sebagai penyalur pembiayaan untuk segmen mikro di Bangladesh yaitu sebagian besar sahamnya yaitu 97% dimiliki oleh peminjam dan bukan pemerintah.
Larry Reed, Direktur Clobal Micro Credit Summit Campaign, menekankan pentingnya penyalur pembiayaan mikro untuk memastikan bahwa produk mereka aman, mudah diakses, dan membantu nasabah membangun asetnya. (anggi.oktarinda@bisnis.co.id)
Sumber: Bisnis Indonesia
  • Rabu, 18 Mei 2011

BRI Salurkan KUR Rp29,9 Triliun

BREBES--MICOM: Bank Rakyat Indonesia hingga awal 2011 telah menyalurkan kredit usaha rakyat sebesar Rp29,9 triliun dengan jumlah penerima kredit sebanyak 3,29 juta nasabah.
Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia, Sofyan Basyir di Brebes, Jawa Tengah, Jumat, mengatakan pertumbuhan kredit usaha rakyat hingga akhir 2010 mengalami kenaikan sekitar Rp8,12 triliun jika dibanding tahun 2009.
BRI Salurkan KUR Rp29,9 Triliun"Kenaikan pertumbuhan KUR ini karena BRI telah menyiapkan sejumlah program, seperti simpanan pedesaan (Simpades) yang disalurkan untuk pembiayaan kridit usaha rakyat," katanya.
Ia mengatakan, selain penerima kridit KUR, masyarakat juga telah menerima manfaat dari program BRI, seperti simpedes dengan memberikan undian hadiah yang mencapai ratusan miliar rupiah.
"Saat ini, kami juga menyalurkan program peduli pasar rakyat hingga dikembangkan menjadi BRI peduli rakyat. Program ini kami harapkan mampu membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat," katanya.
Ia mengatakan, permintaan kredit dari masyarakat Kabupaten Brebes melalui BRI cukup pesat karena warga setempat banyak yang mempunyai potensi unggulan yang bisa dibudidayakan, seperti telor asin, bawang merah, dan rumput laut.
"Yang jelas permintaan kredit dari masyarakat cukup banyak tetapi kami tidak tahu persis jumlah nasabahnya. Namun, dengan jumlah 39 kantor BRI di Brebes, kami siap untuk membantu menyalurkan kredit," katanya.
Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo mengatakan, realisasi kredit usaha rakyat hingga Januari 2011 telah mencapai Rp4,98 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 499.708 orang.
"Rata-rata para debitur ini menyerap pinjaman Rp5,5 juta per orang. Namun, kami berharap suku bunga KUR dapat diturunkan lagi karena hampir 70,8 persen, kredit ini diserap oleh pengusaha kecil," katanya. (Ant/OL-9)

  • Jum'at, 19 Oktober 2012 

    Bank Sampoerna Fokus Garap UKM 

    SURABAYA - Kalangan perbankan makin agresif menggarap sektor UMKM di Jatim. Bank Sahabat Sampoerna yang fokus pada pembiayaan UMKM merambah pasar Jatim dengan membuka cabang baru di Surabaya.
    Jaringan kantor ke-11 tersebut diharapkan selain bisa membantu pencapaian target penyaluran kredit 2012 juga menambah channeling (penerusan penyaluran kredit dari bank) hingga 200 mitra.
    Bank Sahabat Sampoerna memang memosisikan diri sebagai bank UMKM. Terlihat dari kredit periode Januari-September 2012 sebesar Rp 900 miliar, 60 persen untuk UKM dan sisanya untuk usaha mikro. Targetnya hingga akhir 2012, mereka mampu memberikan kredit UMKM Rp 1 triliun bagi lebih dari 30 ribu kreditur.
    "Optimistis tercapai apalagi dengan adanya pembukaan cabang baru ini di Surabaya," jelas Dirut Utama Bank Sahabat Sampoerna Indra W Supriadi, Kamis (18/10), di sela-sela pembukaan kantor cabang. Dengan menjadikan Surabaya sebagai titik ekspansi channeling dan kreditur UMKM, Indra berharap bahwa penetrasi bank dengan aset Rp 1,3 triliun tersebut makin mudah di Jatim. Apalagi saat ini 32, 8 persen dari total kredit yang disalurkan bank umum di Jatim dipergunakan untuk sektor UMKM. Bank yang merupakan hasil akuisisi Bank Dipo Internasional oleh PT Sampoerna Investama milik keluarga Sampoerna dilauching pada Maret 2012. Mereka memiliki ambisi untuk menjadi bank nasional yang mengkhususkan diri pembiayaan UMKM dengan skema channeling. 
  • Mereka menargetkan memiliki 200 mitra channeling dari posisi saat ini yang baru 140 mitra koperasi dan BPR. Untuk memperkuat jaringan itu, maka pada tahun ini perusahan lakukan konsolidasi internal dan menyiapkan sistem. Serta membuka dua cabang baru di Palembang dan Surabaya. "Setelah siap, tahun depan kami akan agresif buka cabang dan terus tambah channeling," sebut dia. 
       
    Dengan skema channeling, mereka bisa menyalurkan pinjaman mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 500 juta per nasabah. Tak hanya memberikan pinjaman finansial, Bank Sahabat Sampoerna dan mitra channeling juga membantu melakukan pendampingan dan pelatihan pada nasabah UMKM agar usahanya terus hidup.

    Sedangkan kredit di atas Rp 500 juta per nasabah akan ditangani langsung oleh kantor Bank Sahabat Sampoerna. Saat ini dari total kredit mereka, Rp 300 miliar tersalurkan melalui channeling.

    Secara terpisah, Ketua Forum Daerah UKM Jatim Nur Cahyudi mengatakan bahwa makin banyaknya lembaga keuangan yang menyalurkan pembiayaan bagi UMKM menunjukan bahwa segmen potensial bagi pertumbuhan bisnis bank. Namun masaih ada permasalah di lapamhangan yang belum dituntaskan oleh perbanka.

    Pertama masih adanya masalah kesenjangan informasi produk perbankan bagi UKM. "Laporan dana iddle perbankan menunjukan bukan artinya dana tidak bisa diserap oleh UKM, tapi karena kami kurang informasi," tandas dia.

    Selama ini, banyak bank yang mengklaim berkonsetrasi di sektor UMKM. Namun jaringan kantor mereka hanya tersebar di kota besar, tak menjangkau hingga skala daerah seperti kecamatan. Jumlah lembaga keuangan yang peduli pada pembiayaan UMK menurutnya bisa dihitung dengan jari. Antara lain BRI dan Danamon Simpan Pinjam

    Permasalahan lainnya adalah proses mendapatkan pinjaman dengan cepat dan murah. Menurut Nur Cahyudi, UKM sering membutuhan modal untuk kulakan dengan cepat.

    "Karena ada proses, maka saat dana cair, order sudah lewat. Ini kan membuat UKM tak bisa berusaha," sebutnya.(aan)

    Sumber : http://www.jpnn.com/read/2012/10/19/143932/Bank-Sampoerna-Fokus-Garap-UKM-
     
  • Sunday, 14 October 2012 

Festival Wirausaha Produktif Jatim - Pelaku Wirausaha Hanya 0,18 %

SURABAYA – Kemampuan masyarakat Indonesia untuk berwirausaha masih sangat kecil.Buktinya sampai saat ini jumlah pelaku wirausaha di Tanah Air hanya 0,18 % dari total penduduk yang mencapai 238 juta jiwa.
Padahal dengan melihat perkembangan saat ini,Indonesia membutuhkan daya saing tinggi dalam perekonomian.Untuk itu setidaknya jumlah pelaku wirausaha yang ideal adalah 2% dari jumlah penduduk atau sekitar 4,76 juta orang. ”Saat ini jumlah masyarakat yang berprofesi sebagai wirausaha baru 2,38 juta orang,” kata Meteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar saat membuka Festival Wirausaha Produktif Jatim di Pakuwon Trade Center (PTC), Surabaya, kemarin.

Untuk meningkatkan jumlah pelaku wirausaha nasional, Kemenakretrans akan terus melakukan pelatihan. Hal itu merupakan bentuk berkomitmen untuk mendukung program-program peningkatan kualitas dan kuantitas kewirausahaan di Indonesia. ”Kemenakertrans berkomitmen menggelar pelatihan wirausaha di 33 provinsi seluruh Indonesia. Kami targetkan sesuai RPJM 2010-2014 bakal ada 40.000 wirausaha baru sukses yang merupakan program prioritas nasional,” ujarnya.

Wirausaha juga mampu menjadi solusi untuk mengatasi dan mengurangi angka kemiskinan serta mampu menyerap penganguran menjadi tenaga produktif.Wirausaha yang kreatif, inovatif dan berdaya saing ternyata telah terbukti mampu menjadi ujung tombak sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi.

Pria yang akrab dengan sapaan Cak Imin ini menambahkan, pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 6,5 % tidak lepas dari keberhasilan UMKM dan koperasi yang berlandaskan wirausaha. Sementara itu,Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf mengatakan,sektor UMKM di Jatim juga menjadi salah satu sektor penunjang PDRB paling banyak.

Setidaknya UMKM yang berbasis wirausaha ini mencapai 54 % dari seluruh PDRB Jatim. “Jatim juga akan terus mendorong pertumbuhan UMKM dan wirausaha,ekonomi kerakyatan ini terbukti cukup kuatdan tahan terhadap krisis ekonomi,” katanya. lutfi yuhandi
From : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/535021/

  • Senin, 1 Oktober 2012 | 19:43 WIB

    Jawa Timur Pesta Rakyat Sebulan Penuh

    SURABAYA, KOMPAS.com--Provinsi Jawa Timur akan menggelar pesta rakyat selama sebulan penuh mulai 1-31 Oktober 2012 dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-67 Provinsi yang jatuh setiap 12 Oktober.
    "Ini merupakan pesta masyarakat Jawa Timur yang digelar setahun sekali. Ada banyak agenda dan berbagai hiburan selama Oktober 2012," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Rasiyo kepada wartawan di Kantor Gubernur Jatim, Senin.
    Beragam kegiatan dikemas dalam berbagai kegiatan, salah satunya "East Java Shopping and Cultural Carnival", yakni pemberian diskon besar-besaran di seluruh mal, hotel, restoran, gerai UKM, dan rumah sakit.
    Pembukaan secara resmi oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo di Galaxi Mal Surabaya pada 1 Oktober 2012. Potongan harga berlaku di semua mal di Surabaya dan Malang Raya selama sebulan ini.
    Berbagai kegiatan lainnya juga ditampilkan yakni pameran UMKM dan PKL serta hiburan musik, baik grup musik atau band, serta hiburan artis dangdut ternama.
    Di antara pergelaran itu adalah "Jatim Fair 2012" yang diikuti ratusan perusahaan di Jawa Timur pada 5-14 Oktober 2012 di Grand City Surabaya. Dalam kesempatan tersebut, akan tampil sebagai pengisi acara, di antaranya grup musik Sheila On 7, Andra and The Backbone, PAS Band, Ari Lasso, dan beberapa penyanyi ternama lainnya.
    Sedangkan pada 17-31 Oktober 2012 di Lapangan Parkir Jatim Expo Internasional Surabaya, hiburan musik dangdut menghadirkan penyanyi terkenal saat ini, seperti Inul Daratista, Ayu Ting-ting, Trio Macan, Erie Suzan dan artis dangdut lainnya.
    "Kami juga menggelar ’East Java Healthy Festival’ yang merupakan ajang pamer pelayanan di bidang pada 18-21 oktober di Atrium Grand City Surabaya. Kemudian, Festival budaya Jawa dengan memamerkan kesenian khas Jawa Timur pada 13-30 Oktober di Jembatan Merah Plaza," ujarnya.
    Bahkan tidak ketinggalan bagi penggemar kuliner. Pada 22-288 Oktober 2012, digelar "Surabaya Food Festival" di Ciputra World Surabaya.
    Sementara itu, dalam acara  bertema "Sukseskan pasar dalam negeri, kuatkan industri kecil dan wujudkan kedaulatan ekonomi Jawa Timur" tersebut, setiap kabupaten/kota di Jatim mendapatkan anggaran sebesar Rp50 juta untuk menggelar upacara di kantor, serta kegiatan menarik dalam rangka hari jadi.
    Total nilai anggaran yang dikucurkan menyukseskan pesta rakyat selama sebulan penuh ini berkisar Rp5,5 miliar.
From : http://oase.kompas.com/read/2012/10/01/1943574/Jawa.Timur.Pesta.Rakyat.Sebulan.Penuh
  • Selasa, 18 September 2012

Peringatan HUT Jatim Ke 67, 14 Mall Di Jatim Gelar Pameran UMKM


http://panel.mustangcorps.com/admin/fl/upload/files/547%285%29.jpg Surabaya, Seruu.com - Bulan Oktober nanti masyarakat Jatim akan dimanjakan
dengan hiburan yang disajikan oleh Pemprov Jatim dalam peringatan HUT Jatim ke 67.
Kabag perindustrian dan  perdagangan, Biro adm Perekonomian,Setda Prov jatim Drs.Achmad Basuki, MSi, mengatakan untuk tahun ini, HUT Jatim dibandingkan tahun lalu lebih meriah karena melibatkan semua pengusaha Mall disemua daerah di Jatim, "Kalau tahun lalu hanya beberapa Mall saja yang berpartisipasi, tapi tahun ini semua pengusaha Mall mau ikut. Ada 14 Mall di Jatim siap memeriahkan HUT Jatim," ujarnya saat ditemui dikantornya, selasa (18/9/2012).

Dijelaskan oleh Basuki, untuk tema HUT Jatim tahun ini, atas perintah Gubernur Jatim yaitu east Java shooping festival.

"Nantinya di Mall-Mall itu akan digelar pameran UMKM yang sudah diseleksi oleh Pemprov Jatim," lanjutnya.

Tak hanya UMKM saja yang ditonjolkan dalam pameran tersebut, kata Basuki, juga ditampilkan unsur budaya daerah tersebut.

"Nanti ada diskon besar-besaran bagi masyarakat yang datang ke pameran tersebut," terangnya.

Ditambahkan oleh Basuki, selain UMKM yang dilibatkan, beberapa konsulat di Surabaya juga akan ikut berpartisipasi dalam event peringatan HUT Jatim.

"10 konsulat di Surabaya sudah menyatakan kesediaannya untuk ikut berpartisipasi HUT Jatim," pungkasnya.[Yud]

From : http://www.seruu.com/kota/surabaya-seruu/artikel/peringatan-hut-jatim-ke-67-14-mall-di-jatim-gelar-pameran-umkm


  • Sabtu, 1 September 2012

    BANK JATIM
    Bidik Sektor Pendapatan Nonbunga

    http://bappeda.jatimprov.go.id/bappeda/wp-content/uploads/2011/04/84248_bank_jatim_300_225.jpg 

    SURABAYA (Suara Karya): PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) mulai memperkuat electronic banking dan Sistem Transfer Kredit Elektronik (STKE) dengan Bank Perkreditan Rakya (BPR) di wilayah Jatim untuk mendongkrak pendapatan non-bunga (fee based income) pada tahun 2013.








    Menurut Direktur Utama Bank Jatim, Hadi Sukrianto, tahun ini pihaknya masih mengandalkan pendapatan perbankan yang berbasis bunga karena keterbatasan infrastruktur. "Tahun depan, setelah infrastruktur Teknologi Informasi (TI) selesai dibenahi, kami akan maksimalkan potensi fee based income ini," ujarnya di Surabaya, kamis (30/8).
    Melalui STKE, Bank Jatim yang menjadi Apex BPR di Jatim itu optimis bisa menyerap pendapatan dari fee transaksi kliring yang dilakukan oleh BPR. Dalam STKE, Bank Jatim akan menjadi Kliring House yang bisa melayani transfer antar Nasabah BPR peserta Kliring House, transfer nasabah BPR peserta Kliring House dengan nasabah Bank Umum, serta transfer dari nasabah Bank Umum ke nasabah BPR peserta Kliring House.
    Ketiga transaksi itu akan dikenakan fee yang nantinya masuk menjadi pendapatan non bunga. STKE Bank Jatim sendiri baru akan diluncurkan pada September 2012 yang akan difokuskan penggunaanya untuk para anggota Apex BPR Bank Jatim. Hingga saat ini, dari 330 BPR yang beroperasi di Jawa Timur, sebanyak 276 diantaranya sudah menjadi anggota Apex BPR Bank Jatim.
    Dalam kesempatan itu, pihaknya mengaku telah mengalokasikan anggaran kredit sindikasi Rp 400 miliar untuk proyek-proyek pembangunan jalan tol. Alokasi anggaran untuk pembangunan infrastruktur itu baru bisa dicairkan setelah semua tahapan, terutama proses pembebasan lahan sudah tertuntaskan.
    Walau demikian, dukungan pendanaan untuk proyek infrastruktur seperti itu dipastikan tidak akan mengalihkan perhatian perbankan tersebut pada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). "Anggaran untuk pembangunan jalan tol Gempol-Pasuruan misalnya, hanya kita alokasikan Rp 180 miliar dari total pembiayaan proyek tersebut yang mencapai Rp 4,1 triliun," ujarnya.
    Mengutip data kinerja semester I tahun ini, pihaknya mengklaim telah berhasil membukukan perolehan laba sebesar Rp 676 miliar per Juli 2012. Jumlah itu sudah separuh lebih dari target yang dipatok perseroan sebesar Rp 1,2 triliun pada akhir tahun.
    Hingga Juni 2012, outstanding kredit Bank Jatim tercatat Rp 18,08 triliun tumbuh 22,8 persen dibandingkan posisi yang sama tahun lalu (yoy) sebesar Rp 14,72 triliun. Sementara penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Per Juni 2012 mencapai Rp 25,10 triliun naik 21 persen dari posisi Juni 2011 senilai Rp 20,74 triliun. (Andira)

    From : http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=310388

  • Rabu, 29 Agustus 2012
    BPR
    Bank UMKM Jawa Timur Garap Komunitas


    SURABAYA (Suara Karya): PT Bank UMKM Jawa Timur (BPR Jatim) menggelar program Warung Koperasi untuk merealisir target penyaluran kredit Rp 1 triliun tahun ini. Para pemilik warung yang akan membeli bahan baku nantinya, hanya perlu menggunakan kartu debit untuk bertransaksi.







    Menurut Dirut PT Bank UMKM Jawa Timur, R Soeroso warung koperasi itu sengaja dibentuk untuk memasok bahan baku kepada warung-warung kecil di tingkat pedesaan. "Kita bentuk warung koperasi, untuk memasok bahan baku kepada warung-warung kecil dan para pedagang kaki lima," ujarnya di Surabaya, Senin (27/8).
    Dalam program ini, para pemilik warung kecil dan pedagang kaki lima harus menjadi nasabah Bank UMKM Jawa Timur. Mereka nantinya akan mendapatkan kartu anggota koperasi yang sekaligus bisa menjadi kartu ATM dan debit sebagai alat pembayaran.
    Para pemilik warung yang akan membeli bahan baku tinggal menggunakan kartu debitnya. Pihak perbankan sudah menyediakan mesin EDC (electronic data capturer) untuk bertransaksi.
    Hingga saat ini, Soeroso bertekad akan terus fokus membidik debitur-debitur skala kecil dan mikro. Mereka juga siap menggarap para pengusaha yang baru memulai usaha (start-up).
    Total debitur Bank UMKM Jawa Timur yang sudah direkrut saat ini sudah mencapai 105.000 debitur. Sementara, penyaluran kredit Bank UMKM Jatim mencapai Rp 890 miliar.
    Target penyaluran kredit Rp 1 triliun tahun ini sudah lebih besar 65% dibanding realisasi penyaluran kredit pada 2011 yang mencapai Rp 619,96 miliar. Perbankan yang mayoritas sahamnya dimiliki Pemprov Jatim itu juga membidik program wirausaha produktif untuk mantan TKI. (Andira) 



  • Rabu, 15 Agustus 2012 20:14 WIB

    Hingga Juli Penyaluran KUR Tembus Rp. 82,4 Triliun


    Hingga Juli Penyaluran KUR Tembus Rp. 82,4 Triliun 
    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Upaya pemerintah untuk mendorong penciptaan pengusaha baru dan tumbuhnya usaha mikro, kecil, menengah (UMKM)  kian membuahkan hasil. Salah satunya terlihat dari semakin kuatnya penetrasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro kecil.
    Hal tersebut diutarakan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Syarief Hasan di Jakarta, Rabu (15/8/2012). Menkop UKM mengatakan, sejak diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono  pada 3 Oktober 2007, realisasi kumulatif KUR per Juli 2012 telah menembus Rp. 82,4 triliun.
    Setelah mengalami beberapa kali penyederhanaan regulasi, penyaluran KUR telah sukses baik secara kuantitas maupun kualitas. “Secara kuantitas, terjadi peningkatan realisasi, lonjakkan jumlah debitur, serta jangkauannya semakin luas. Sedangkan secara kualitas, rasio kredit bermasalahnya (non performing loan/NPL) sangat terjaga, hal yang sama dengan jumlah klaim yang dibayar,” ujar Syarief Hasan.
    Syarief Hasan mengatakan, KUR telah disalurkan kepada kurang lebih 68 juta debitur. Pada 2008, debitur KUR baru mencapai 1,6 juta. Namun hanya dalam empat tahun kemudian terjadi lonjakan sebanyak 5 juta debitur.
    Senada dengan itu, Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Choirul Djamhari menambahkan, penyaluran KUR terbesar berada di Jawa Timur yakni sebesar Rp 12,85 triliun.Sedangkan yang terendah di Bangka Belitung yakni sebesar Rp 288,1 miliar.
    “Keberhasilan KUR tidak lepas dari partisipasi aktif seluruh pelaksana baik pemerintah, regulator, maupun perbankan,” ujar Choirul Djamhari. Ditambahkannya, melihat keberhasilan ini, pemerintah akan mendorong penyaluran KUR naik 50% dan mentargetkan pada tahun 2012 menjadi Rp 30 triliun. “Ini sebagai upaya untuk mendorong lebih banyak lagi usaha mikro tersentuh KUR,” papar Choirul Djamhari.
    Sampai Juni 2012, bank pelaksana penyalur KUR terdiri atas lima bank umum konvensional, dua bank umum syariah, dan 26 Bank Pembangunan Daerah (BPD). Bank-bank terus memacu pertumbuhan realisasi KUR secara nasional. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk misalnya mencatat realisasi kumulatif KUR sebesar Rp 20,23 triliun hingga Juli 2012, disusul oleh perbankan lainnya.
    Distribusi KUR nasional sebagian besar masih ditopang oleh Bank BRI yakni sebesar 60,92% dari total KUR. “Hal ini sejalan dengan nature of business serta luasnya jaringan BRI serta komitmen kami untuk menyukseskan program pemerintah,” ujar Direktur Utama Bank BRI Sofyan Basir.
    Sedangkan untuk tahun 2012 (year to date), realisasi KUR nasional telah mencapai Rp 19,04 triliun atau sebesar 63,48% dari target penyaluran KUR nasional 2012 sebesar Rp 30 triliun. (Aco)



    • Senin, 30 Juli 2012 | 07:30 WIB

Hatta: PAN Akan Terus Cetak Wirausahawan Muda


Hatta Rajasa, Menteri Kordinator Perekonomian tampak sedang berbincang dengan penjaga salah satu stand Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), di Pasar Anak Negeri yang digelar Partai Amanat Nasional (PAN), di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/7/2012) malam.
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa mengatakan partainya berkomitmen untuk melaksanakan program-program pro rakyat.
Salah satu program yang dilakukan PAN adalah menyelenggarakan Pasar Anak Negeri selama tanggal 27-29 Juli 2012.
"Yang pertama, PAN tetap akan konsisten melaksanakan program-program pro rakyat, program pemberdayaan masyarakat," sebut Hatta dalam acara penutupan Pasar Anak Negeri, di Istora Senayan, Minggu (29/7/2012).
Disebutkan Hatta, Pasar Anak Negeri menggambarkan tiga hal. Pertama, itu adalah program pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM) dan koperasi.
Memberdayakan UKM dimulai dengan membantu program pemasaran, penguatan manajemen, sumber daya manusia, serta mencarikan akses untuk permodalan.
Kedua, PAN akan terus memperluas dan mencetak wirausaha-wirausaha muda. Hal itu dilakukan, salah satunya melalui program MAPAN yakni Maju Bersama PAN.
Mencetak wirausaha pun akan dilakukan baik di desa dan kota. "Karena kita tidak ingin anak muda kita menganggur dan anak putus sekolah tidak berdaya," sambung dia.
Ketiga, sebut Hatta, Pasar Anak Negeri akan dilaksanakan di banyak provinsi. Ini dilakukan agar UKM bisa dijalankan dengan baik. Untuk diketahui saja, Pasar Anak Negeri memamerkan produk hasil binaan PAN dari seluruh Indonesia.
Acara berlangsung selama tiga hari. Menurut Hatta sebelumnya, UKM dan koperasi terbukti menjadi sabuk pengaman negara ketika krisis ekonomi. Hal itu terlihat ketika krisis ekonomi 1998 dan 2008.
"Lebih dari separuh atau 58 persen GDP (Gross Domestic Product) disumbangkan dari koperasi dan UKM. Jutaan masyarakat bergelut dengan usuha mikro. Kemajuan bangsa sangat disumbangkan dengan peran UKM," kata Hatta ketika membuka Pasar Anak Negeri, Sabtu (28/7/2012).

  • Jum'at, 27 Juli 2012 | 22.26 WIB

PAN dorong pengembangan UMKM


 
Saat ini PAN fokus pada upaya pemberdayaan UMKM,"

Jakarta (ANTARA News) - Partai Amanat Nasional (PAN) mendorong pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia, termasuk di bidang usaha tahu dan tempe, sehingga mereka makin berkembang dan mampu mengatasi gejolak yang terjadi.

"Saat ini PAN fokus pada upaya pemberdayaan UMKM," kata Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Tjatur Sapto Edy saat acara "Pasar Anak Negeri" di Istora Senayan, Jakarta, Jumat

"Kami  mulai dengan acara Pasar Anak Negeri ini yang di dalamnya banyak kegiatan UMKM," lanjut Tjatur. Dalam acara yang berlangsung tiga hari itu, sejumlah UMKM binaan PAN ambil bagian.

Mengenai pengembangan UMKM tahu dan tempe, Tjatur mengharapkan nantinya mereka akan mampu mengatasi gejolak yang ada.

Tjatur mengharapkan peran UMKM dimaksimalkan dalam masalah kedelai sehingga kemudian hari tidak terjadi kelangkaan bahan baku tempe dan tahu tersebut.

"Untuk jangka pendek kebijakan pemerintah membebaskan bea masuk kedelai sudah tepat," ujarnya.

Sementara Ketua Panitia gelaran Pasar Anak Negeri Rashlina Rashidin juga mengatakan partainya akan terus membantu pengembangan UMKM antara lain dengan memfasilitasi kebutuhan, membangun kapasitas dan mengikutsertakan dalam pameran.

"Selama ini mungkin masyarakat berpikir kalau partai hanya bisa berwacana, kami ingin berbuat langsung untuk masyarakat," katanya.

Pada kegiatan itu seluruh pelaku UKM itu tidak hanya didatangkan ke Jakarta tetapi akan difasilitasi dalam berbagai bentuk bantuan, kata Raslina.
(U002/Z002) 
  •  Rabu, 25 Juli 2012
Sanggar Ukir Kudu juga mendapat info untuk mengikutsertakan pendidikan yang diadakan oleh lembaga tentang komputer khususnya dibidang desain grafis secara GRATIS untuk anggota binaan.
Barangkali para pemirsa blog ini yang dekat disekitar dapat langsung mendaftar di Sanggar Ukir Kudu.
Waktu pendaftaran terbatas ...

  • Jumat, 20 Juli 2012 21:37 WIB 

Jatim siapkan ribuan hektare lahan kawasan industri


Gubernur Jawa Timur, Soekarwo
Di wilayah Banyuwangi, tepatnya di Kecamatan Wongsorejo sudah siap lahan sekitar 600 hektare, kemudian di Kawasan Industri Ngoro ada tambahan lagi sekitar 400 hektare, dan di wilayah Mojokerto lainnya juga sudah siap 10.000 hektare lahan,
Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan ribuan hektare lahan untuk kawasan industri yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota untuk calon investor dalam negeri dan mancanegara yang ingin berinvestasi.

Gubernur Jatim Soekarwo usai membuka pasar murah "Kampoeng Ramadhan" di Surabaya, Jumat, mengemukakan, beberapa kawasan industri itu antara lain terletak di Gresik, Mojokerto, Jombang, Lamongan, dan Banyuwangi.

"Di wilayah Banyuwangi, tepatnya di Kecamatan Wongsorejo sudah siap lahan sekitar 600 hektare, kemudian di Kawasan Industri Ngoro ada tambahan lagi sekitar 400 hektare, dan di wilayah Mojokerto lainnya juga sudah siap 10.000 hektare lahan," katanya.

Menurut Soekarwo, penyediaan lahan untuk kawasan industri yang disiapkan pemerintah kabupaten tersebut, akan ditunjang dengan kemudahan perizinan dan fasilitas lain dari Pemprov Jatim.

Ia mengakui, perluasan kawasan industri di daerah itu berdampak pada menyusutnya lahan pertanian, namun tidak semua lahan yang digunakan merupakan areal pertanian.

"Itu risiko ketika kita menuju arah industrialisasi. Namun demikian, lahan pertanian yang berkurang bisa diatasi dengan penerapan teknologi tepat guna dalam budidaya untuk tetap mendorong produktivitas," kata Soekarwo.

Gubernur menambahkan, situasi Jatim yang sangat kondusif dengan dukungan berbagai infrastruktur, menjadi salah satu daya tarik investor untuk menanamkan modal.

"Pertumbuhan investasi di Jatim dalam beberapa tahun terakhir mencapai 240 persen," tambahnya.

Data yang dihimpun dari Badan Penanaman Modal (BPM) Jatim mencatat, total nilai investasi hingga triwulan pertama 2012 mencapai Rp25,70 triliun atau meningkat 41,52 persen dibanding pencapaian pada periode sama 2011.

Dari jumlah tersebut, penanaman modal daerah (nonfasilitas/UMKM) mencapai Rp15,26 triliun, penanaman modal asing (PMA) Rp6,67 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN)Rp3,77 triliun.

"Target investasi atau penanaman modal pada tahun ini sekitar Rp132,5 triliun atau naik dibanding realisasi tahun 2011 senilai Rp110,47 triliun," kata Kepala BPM Jatim Warno Hari Sasono.

Menurut ia, rasio realisasi investasi dibanding izin prinsip juga terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Ia menyebutkan, dari izin prinsip yang masuk pada tahun 2009 sebesar Rp39,6 triliun, realisasinya hanya Rp8,09 triliun atau sekitar 20 persen.

Sementara pada 2010, realisasi investasi sudah mencapai Rp26,32 triliun atau sekitar 45 persen dari total izin prinsip sebesar Rp59,46 triliun.

Realisasi investasi kembali naik pada tahun 2011 hingga menembus Rp40,40 triliun dengan izin prinsip yang masuk tercatat Rp70,91 triliun.



  •  Selasa, 10 Juli 2012 | 05:31 WIB 

KREDIT UKM: Bank Jatim incar kenaikan kredit Rp300 miliar 

SURABAYA: PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) memproyeksikan penyaluran kredit UMKM melalalui kerja dengan BPR naik menjadi Rp300 miliar pada akhir 2012.

Proyeksi tersebut menyusul  kesepakatan Bank Jatim sebagai penyelenggaraan kliring dengan 18 Bank Perkreditan Rakyat.

"Saat ini memang baru 18 BPR n tapi yang berminat banyak, kami akan coba dulu penerapan sistem transfer kredit elektronik ini denga BPR tersebut," ujar Dirut Bank Jatim Hadi Sukrianto seusai menandatangani Kick Off pengembangan sistem transfer kredit elektronik Senin (09/07)

Sebagaimana diketahui untuk meningkatkan APEX BPR dalam jasa sistem pembayaran, BI bekerja sama dengan Bank Jatim selaku APEX BPR sebagai pilot projek pengembangan sistem transfer dana APEX BPR di wilayah Jatim.

Dengan sistem tersebut nasabah BPR dapat melakukan transaksi kepada BPR maupun bank umum lain. Implementasi sistem tersebut diharapkan selambat-lambatnya pada 12 Oktober mendatang. Keberhasilan Bank Jatim dengan program JETs (Jatim Eleketronc Transfer Sistem) ini akan menjadi tolak ukur di wilayah lain.

Data BI menyebutkan ada lima Bank Pembangunan Daerah yang saat ini siap menjadi APEX BPR. Bank tersebut adalah BPD Jateng, Riau, Kepri, Sumbar dan Kalsel.

Hadi mengatakan penerapan sistem kliring tersebut diharapkan akan memacu ekspansi kredit Bank Jatim ke UMKM di tingkat kecamatan. "Jadi JETs ini bukan hanya untuk mendongkrak pendapatan tetapi juga memudahkan kami menyalurkan kredit UMKM melalui BPR," ujarnya.

Hadi mengakui sampai saat ini jaringan layanan bank yang akan listing bulan ini belum sampai ke seluruh pelosok di Jatim. Bahkan  pengembangan linked program dengan 58 BPR di Jatim per Mei 2012 baku debet kredit UMKM Bank Jatim ini baru tercatat Rp166 miliar.

Padahal total plafon yang disediakan bank tersebut mencapai Rp345 miliar. "Kami berharap dengan sistem transfer kredit Elektronik (STKE) penyerapan kerdit tersebut akan melonjak menjadi Rp300 miliar," tuturnya.

Namun untuk proyeksi tambahan pendapatan dari penerapan sistem tersebut, lanjut Hadi, belum bisa dipastikan. "Kami masih akan membahas besaran fee dari penyelenggara kliring seperti itu dengan BI," ungkapnya. (Bsi)


  • Selasa, 05 Juli 2011 | 08:20

UMKM Beraset Rp2,5 Miliar Bebas PPh

JAKARTA– Pemerintah saat ini sedang mengkaji kemungkinan untuk menaikkan batas aset sebagai basis penghitungan pajak penghasilan (PPh).

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop dan UKM) Syarifuddin Hasan mengatakan, kementeriannya memang mengusulkan agar pelaku UMKM dengan aset Rp2,5 miliar dan di bawahnya dibebaskan PPh. ”Kami mengusulkan agar pengusaha UMKM dengan aset di bawah Rp2,5 miliar dibebaskan dari PPh,” kata Syarifuddin di Jakarta kemarin.

Menurut dia,pembebasan PPh bisa tetap diberikan hingga omzet dari pengusaha UMKM masih di kisaran Rp5 miliar per tahun.Usulan ini untuk memberi kesempatan bagi UMKM tumbuh lebih besar. Syarifuddin menjelaskan, seperti layaknya pemberian tax holiday, pemerintah sedang membahas waktu pembebasan PPh yang akan diberikan. ”Kami mengusulkan lima atau delapan tahun,setelah itu baru dipungut,” ujarnya.Dia menambahkan, perlakuanyangsamaterkait pembebasan PPh juga akan diterapkan kepada koperasi.

Tujuannya agar koperasi di Indonesia bisa lebih berkembang. Seperti diketahui, pemerintah telah menerbitkan PeraturanDitjenPajakNomorPER- 32/Pj/2010 tentang Kemudahan bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu (WP OPPT).WP OPPT itu dikategorikan sebagai wajib pajak yang memiliki satu atau lebih tempat usaha yang bisa menjadi objek PPh Pasal 25 atau PPh yang dibayar secara berangsur-angsur setiap bulannya. Dengan demikian, penghasilan yang diperoleh dari warung,kios atau toko yang ada di perumahan atau di mal terkena pajak ini.

Besaran PPh Pasal 25 untuk tempat usaha seperti itu ditetapkan 0,75% terhadap peredaran bruto.Sebelumnya tidak ada kejelasan mengenai tarif PPh Pasal 25 untuk tempat usaha ini dan sulit diterapkan karena tidak mudah mengukur kebenaran omzet suatu usaha, selain dari pengakuan pengusahanya sendiri. Sementara itu,Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Erwin Aksa mengatakan, insentif fiskal seperti pengenaan tarif pajak sangat penting bagi UKM. Hal itu untuk menjaga daya saing di tengah persaingan pasar bebas.

“Sebelumnya kami meminta agar batasan (aset) UKM itu dinaikkan dari Rp600 juta ke Rp1,8 miliar untuk dinaikkan jadi Rp2,5 miliar,”kata Erwin. Dia mengatakan, Hipmi mengharap Kementerian Keuangan merespons usulan tersebut dengan melihat kondisinya secara objektif agar pemerintah segera mengeluarkan kebijakan yang tepat untuk mendorong percepatan pertumbuhan UKM.Dia mengatakan, pelaku UKM selama ini merasa aturan pajak pertambahan nilai (PPN) dan PPh yang ada cukup memberatkan karena menggerus pendapatan. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, jumlah UKM di Indonesia mencapai 806.566 unit.

Jumlah itu sangat besar jika dibandingkan populasi industri besar yang hanya sekitar 5.891 unit.Tenaga kerja yang terserap di sektor industri kecil juga cukup tinggi, sekitar 8.086.018 pekerja. Sementara, jumlah tenaga kerja di sektor industri besar hanya 7.650.750 orang.
From :  http://pi-umkm.gin.web.id/id/berita-umkm/umkm-beraset-rp25-miliar-bebas-pph.html
  • Sabtu, 30 Juni 2012 03:19 WIB 

Bank Jatim tawarkan saham Rp430 per lembar 




Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur menawarkan harga saham yang akan dilepas ke publik melalui mekanisme penawaran umum saham perdana (IPO) sebesar Rp430 per lembar.

Managing Director PT Mandiri Sekuritas Imam Rachman selaku penjamin emisi di Jakarta, kemarin mengatakan, nilai saham IPO yang ditawarkan Bank Jatim itu dinilai cukup menarik bagi investor.

"Harga saham senilai Rp430 merupakan hasil pre-marketing yang dilakukan enam hari lalu, termasuk `roadshow` ke Singapura, Malaysia dan Hongkong. Hasil dari hasil `roadshow` terbentuk Rp430 per lembar dan terjadi kelebihan permintaan 1,5 kali. Potensi `upset` nilai saham Bank Jatim masih ada," ujar dia.

Dengan demikian, lanjut dia, diperkirakan dana dari hasil IPO dapat mencapai Rp1,3 triliun. Pihaknya akan mengalokasikan 70 persen saham Bank Jatim itu kepada investor institusi dan sisanya sebanyak 30 persen ke ritel.

"Perseroan akan melepas sebanyak 2,9 miliar lembar saham perdana, sebanyak 70 persen dialokasikan investor institusi dan sisanya ritel. Dan sebesar 85 persen diserap domestik, sementara asing 15 persen. Memang kita fokus kepada investor domestik," ujar dia.

Ia mengatakan, alokasi saham kepada institusi lebih besar dibandingkan ritel dikarenakan pihaknya memprioritaskan investor jangka panjang. Hal itu, dinilai dapat menjaga harga saham yang dicatatkan ke depannya.

Ia mengharapkan, pengajuan IPO perseroan mendapat izin efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada, Jumat (29/6), dan mencatatkan saham di BEI pada 11 Juli 2012 mendatang.

Direktur Investment Banking PT Bahana Securities, Andi Sidarta menambahkan, sepanjang tahun ini, Bank Jatim merupakan perusahaan satu-satunya sektor perbankan yang melaksanakan IPO, kondisi itu diyakini akan menjadi saham yang diburu investor.

"Saham sektor perbankan selalu menjadi pilihan yang menarik bagi investor. Dalam penawaran saham Bank Jatim tanpa `anchor investor`, sebelum pre-marketing sudah ada permintaan dimana investornya `long term` dan solid seperti lembaga dana pensiun, fund manager, insurance," kata dia.

Sementara, Direktur Utama Bank Jatim Hadi Sukrianto mengatakan, IPO Bank Jatim untuk meningkatkan sektor Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) di Jawa Timur.

"Penyaluran kredit UMKM baru terserap 30 persen, ini merupakan tugas kita untuk menumbuhkan UMKM di Jatim. Pertumbuhan Jatim cukup luar biasa hingga 7,2 persen atau melebihi pertumbuhan nasional," kata dia.

Ia memaparkan, dana IPO 80 persen akan dialokasikan untuk ekspansi kredit, 10 persen pengembangan teknologi informasi, dan 10 persen untuk jaringan perluasan.

Ia mengatakan, perseroan berencana menambah 25 cabang dan 120 ATM. Investasi untuk cabang sekitar Rp20 miliar, dengan indikasi per cabang sekitar Rp1 miliar.

"Kami tidak akan membuka kantor cabang di luar Jawa Timur, selain di Jakarta yang direncanakan akan dibuka 3 cabang baru," kata Hadi.
(KR-ZMF/A023) 


  • Senin , 12 Maret  2012



Jakarta, WartaUKM.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengirimkan lebih dari 162 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKIM) pada pameran Adikriya Indonesia 2012 yang berlangsung 7-11 Maret 2012.
“ Kita mengirim lebih lebih  dari 162 nasabah UMKM terbaik dari Aceh sampai Papua di pameran ini,” ucap Corporate Secretary Bank Rakyat Indonesia  Muhammad Ali di Jakarta.
Ali mengatakan pengusaha UMKM yang dikirim  bergerak dalam berbagai jenis usaha, mulai dari produk kreatif, fesyen, kerajinan tangan, dan kuliner. “Ada kerajinan gerabah, lukisan kaca, kaligrafi kayu, kopi luwak, briket arang kelapa, sampai kerajinan kulit kayu asli dari Papua,” papar Ali.
Bank BRI membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi nasabah UMKM BRI yang berkeinginan memperluas pasar produknya. Pihaknya akan mengikutsertakan pelaku UMKM dalam pameran-pameran yang diselenggarakan baik di dalam maupun luar negeri. Salah satunya pada pameran Adikriya ini.
Menurut Ali, kredit UMKM Bank BRI yang telah disalurkan perseroan telah mencapai Rp 171,6 triliun, naik sebanyak 13,39 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 151,6 triliun dengan basis nasabah UMKM BRI saat ini berjumlah kurang lebih 27 juga nasabah.
Untuk memudahkan konsumen bertransaksi selama pameran, Bank BRI telah menyediakan 162 mesin EDC di setiap stand nasabah BRI, dimana transaksinya dapat menggunakan Kartu Debit dan Kartu Kredit serta kartu BRIZZI BRI.
Dalam pameran ini, BRI juga menyediakan promo Kartu Kredit BRI dan Kartu BRIZZI BRI. “ Program  Cicilan 0.79 persen plus free voucher Bakerzin bagi pengguna kartu kredit BRI. Pun tidak ketinggalan kartu isi ulang BRIZZI yang juga menyediakan hadiah-hadiah menarik seperti Samsung Galaxy Y, dan Blackberry Orlando, bagi konsumen yang beruntung,” terang Ali.

From: http://www.wartaukm.com/bri-kirim-lebih-dari-162-umkm-ke-pameran-adikriya-indonesia-2012

1 komentar:

  1. KABAR BAIK!!!

    Nama saya Mia.S. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan putus asa, saya telah scammed oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 JUTA) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dengan tingkat bunga hanya 2%.

    Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah saya diterapkan untuk dikirim langsung ke rekening saya tanpa penundaan. Karena aku berjanji padanya bahwa aku akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman dalam bentuk apapun, silahkan hubungi dia melalui emailnya: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com

    Anda juga dapat menghubungi saya di email saya ladymia383@gmail.com dan miss Sety yang saya diperkenalkan dan diberitahu tentang Ibu Cynthia dia juga mendapat pinjaman dari Ibu Cynthia baru Anda juga dapat menghubungi dia melalui email nya: arissetymin@gmail.com Sekarang, semua yang saya lakukan adalah mencoba untuk bertemu dengan pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening bulanan.

    BalasHapus